Saya suka banget baking. Suka mencoba menu-menu baru. Suka melihat tekstur kue yang dipanggang begitu lembut, empuk, dan spongy. Lagian baking juga menurut saya lebih gampang, tinggal takar... cemplung... aduk... oven! Beres deh. Baking cake tapi yaa... Sayangnya, orang tua saya tak begitu suka cake, atau yang sejenisnya. Yang dibaking paling sukanya roti-rotian aja, sementara saya belum bisa menguleni dengan baik. Sediihhh... :(
Jadi, kalau saya bikin kue yang dipanggang pasti lama dihabisinnya. Namun kalau kuenya yang tradisional, cepet bangeeett.
Salah satunya adalah serabi solo ini. Rasanya yang gurih dengan tekstur empuk mampu memikat kedua orang tua saya sehingga satu porsi adonan bisa habis sebelum tengah malam! (saya selesai membuatnya di sore hari)
|
Serabi Solo |
Akhirnya saya pun membuat dua porsi, satu saya beri pasta cokelat dan satu lagi tetap putih. Sayangnya, yang cokelat tidak terlalu gelap warnanya dan malah mengurangi kegurihan si serabi ini. Mungkin karena saya menggunakan pasta cokelat yah. Namun meskipun demikian, serabinya tetap laris maniiisss. Hehe :D
SERABI SOLO
Resep dari Ummu Fatima
Bahan:
- 225 gram tepung beras
- 1/2 sendok teh ragi instan
- 50 gram gula pasir
- 1/2 sendok teh garam
- 2 butir telur
- 600 ml santan (santan instan)
- 1 lembar daun pandan, disimpulkan
- 1/2 sendok teh garam
Bahan Areh : (sy: ga pakai)
- 100 ml santan, dari 1 butir kelapa
- 1/4 sendok teh garam
- 4 lembar daun pandan
Taburan :
Cara membuat:
- Rebus santan, daun pandan, dan garam sambil diaduk sampai mendidih. Dinginkan.
- Tuang 150 ml rebusan santan ke campuran tepung beras, ragi instan, telur, dan gula pasir. Uleni.
- Keplok adonan sambil ditambahkan sisa santan sedikit-sedikit. Keplok-keplok 20 menit setelah santan habis. Diamkan 1 jam.
- Areh: rebus santan, garam, dan daun pandan sambil diaduk sampai kental. Sisihkan.
- Panaskan wajan besi. Tuang adonan lalu tekan bagian tengahnya dengan bagian bawah sendok sayur sambil digerakkan ke arah pinggir wajan agar adonan melebar. Biarkan berlubang. Taburkan bahan isi. Tutup wajan. Biarkan sampai matang. Oleskan areh. Tutup lagi sebentar agar meresap. Angkat.
- Crepes style: panaskan wajan teflon, ambil 1 sendok sayur adonan, tuang diwajan, buat dadar tipis-tipis. Setelah matang yaitu pinggirannya mengering dan kecoklatan, angkat, lipat dan sajikan.
|
Serabi solo yang dibentuk seperti crepes |
Sebenarnya dulu, saya pertama kali membuat serabi ini dalam bentuk
crepes seperti yang Ummu Fatima lakukan. Hasilnya sama-sama enak dan gurih. Namun saya juga penasaran dengan hasil dalam bentuk aslinya. Saya pernah mencicipi serabi Notosuman di Malang yang menurut saya adalah serabi paling enak karena keempukan dan kegurihan santannya. Juga, ada rasa-rasa yang meleleh di lidah saat menyantapnya. Nah, saya berpikir apakah serabi saya bisa terasa seperti itu. Namun sekarang saya lebih suka memasaknya dalam bentuk serabi biasa, soalnya menurut saya lebih gampang... tinggal tuang adonan dan tekan sedikit. Tidak perlu diratakan tipis-tipis seperti saat membuat
crepes, hehe.
|
Tekstur serabinya setelah dibelah |
Oh ya... pada saat akan memasak serabi ini, permukaannya akan terlihat mengering. Tapi jangan khawatir, karena nantinya permukaannya pun berubah lembab dengan sendirinya. Satu lagi, masaknya dengan api kecil saja ya. Pernah saya mencoba memasak dengan api sedang, ternyata bagian dalamnya masih belum matang. Jadi gunakan api kecil saja yaa...
Selamat mencoba! ^^