Senin, 21 Desember 2015

Puding Mangga | Menikmati Penghujung Musim Mangga

Musim mangga telah datang sejak beberapa bulan yang lalu, namun pada penghujung musimnya ini lah saya bersemangat untuk berkreasi dengan buah berwarna kuning ini. Setelah kemarin saya membuat mango sticky rice, maka kali ini saya pengen bikin yang gampang-gampang saja seperti puding mangga ini. Tinggal kupas, blender, campur, lalu masak deh. Gampang banget! Menurut saya puding atau agar adalah makanan termudah, semudah bikin mie instan. Tapi tentu saja puding yang biasa-biasa saja yaah, bukan yang dikreasikan begini begitu :D

mango pudding
Kuning yang menggoda dari si puding

Minggu, 13 Desember 2015

Mango Sticky Rice | Akhirnya Nyobain Juga!

Akhirnya posting resep juga setelah sekian lama gak posting resep dan jadwal posting yang tidak teratur :')

ketan mangga
Mango Sticky Rice - Menggoda, kan?


Kali ini resepnya sesuai dengan musim buah sekarang, yaitu mangga. Yang sebentar lagi akan berakhir. Untungnlah saya berhasil menyempatkan diri membuat jajanan yang satu ini. Sebenarnya sih mango sticky rice ini sudah lama sekali saya lihat foto-fotonya berseliweran di feeds Instagram saya namun saya tidak tertarik. Semenarik apa pun gambarnya. Saya hanya berpikir itu adalah ketan yang dipadukan dengan mangga, yaa emang bener sih... cuman saya tidak membayangkan rasanya. Hingga pada suatu hari saya melihat kembali makanan ini di feeds saya, dan saya tergoda!

Duuhh... kuningnya buah mangga yang cantik itu membuat saya berdecak. Saya menyukai warna kuning dan belakangan ini saya sering menikmati mangga hasil pohon di depan rumah saya. Kombinasi yang pas. Namun setelah saya cek ke kardus yang biasa diisi dengan panenan buah mangga oleh Ibu, ternyata mangga madu dari pohon depan sudah habis. Adanya hanya mangga dari pohon sebelah yang buahnya berwarna lebih orange. Padahal mangga dari pohon depan itu warna kuningnya cantik sekali! Akan menggoda selera setiap orang yang melihatnya, apalagi penyuka mangga.

Ah, tapi tak apa... yang penting mangganya manis :)

Setelah browsing resep, karena ini pertama kalinya saya mencoba menu ini, saya pun menemukan resep dari blog Mbak Monic. Resepnya ternyata mudah dan bahan-bahannya sudah ada di dapur saya, kecuali beras ketannya. Jadi, ke pasar dulu setelah itu eksekusi!

Sekedar info, ketan mangga ini merupakan sajian tradisional dari Thailand. Jadi, daripada saya mahal-mahal pergi ke Thailand atau repot mencari restoran Thailand untuk menikmatinya, lebih baik saya masak sendiri. Rp10.000 sudah dapat menikmati mango sticky rice sampai mabok :D

ketan mangga
Mango Sticky Rice
Mango Sticky Rice

Untuk 3 - 4 porsi

Bahan :
  • 250 gr beras ketan, cuci bersih kemudian rendam selama 2 jam
  • 100 ml santan kental instan
  • 400 ml air
  • 1 lembar daun pandan, simpulkan
  • 3 sdm gula pasir + 1 sdm untuk sausnya
  • 1 sdt garam
  • 1 sdm tepung maizena, larutkan dengan 2 sdm air (2 sdm tepung jika ingin lebih kental)
  • wijen sangrai secukupnya untuk taburan (saya tidak pakai)
  • buah mangga secukupnya

Cara membuat :
  1. Kukus ketan sampai setengah matang, kurang lebih 15 menit.
  2. Campur santan, air, daun pandan, gula pasir, dan garam. Aduk rata. Masak hingga mendidih sambil diaduk. Cicipi rasanya dan jika kurang manis bisa ditambahkan gula pasir.
  3. Pindahkan ketan yang sudah dikukus ke dalam mangkuk ukuran sedang, tuangkan 150 ml larutan santan tadi. Aduk hingga rata.
  4. Kukus kembali sampai matang, kurang lebih 20 menit. Angkat dan dinginkan.
  5. Saus: didihkan kembali larutan santan, tambahkan 1 sdm gula dan larutan maizena. Masak hingga saus mengental sambil diaduk.
  6. Cicipi rasanya, angkat dan dinginkan.

Penyajian :
Ambil ketan secukupnya, bisa dicetak dengan mangkuk, beri potongan buah mangga, tuangkan saus santan secukupnya kemudian sajikan.

Resep ini untuk 3 - 4 porsi, namun menurut saya bisa lebih dari itu sebab tekstur ketan yang mudah mengenyangkan. Walaupun rasanya gurih karena ada santannya dan manis mangga, namun tetap saja kebanyakan makan ketan bisa menyebabkan perut bermasalah terutama bagi penderita maag. Bikin perut ada panas-panasnya gitu. Jadinya setengah hasil masakan ini saya bagikan ke bibi dan teman saya :D

Selamat mencoba!



Rabu, 09 Desember 2015

Bubbly! | House of Desserts di Lombok Epicentrum Mall

Perjalanan kuliner saya kali ini dimulai dari sebuah tag foto di Instagram saya oleh Bubbly berupa sebuah undangan untuk berkunjung ke cafe mereka. Yaayy! Akhirnya bisa mulai kulineran juga di Lombok. Selama empat tahun ini saya gak pernah jalan-jalan di pulau halaman sendiri. Saat minat kulineran saya muncul, saya memulainya di Malang. Saat itu pun dunia kuliner Lombok belum beragam.

Saya balaslah undangan mereka sebagai tanda setuju. Tapi masalahnya, saya belum tau kapan bisa ke sananya. Karena bagi sebagian orang, Praya - Mataram itu memang dekat, tapi bagi ibu saya tidak. Jauuuhh banget kesannya. Itu kenapa saya tidak pernah menjelajahi Mataram tanpa ada beliau. Tapi kalo ada ibu yaa paling juga cuma ke Cakra doank. Saya baru dapet ijin ke sana setelah bilang mau nemenin temen ngurus sesuatu di Mataram. Itu pun sebulan setelah undangannya saya terima. Haha.


cafe bubbly lombok epicentrum mall
Maapkan kepala teman saya ya :D

Kamis, 03 Desember 2015

1920ice | Ice Cream yang Menghilangkan Dahaga dan Menyegarkan Mata

Halo... ^^
Sebelumnya saya mau minta maaf karena udah seminggu lebih gak ngepost. Banyak kesibukan dan banyak pikiran jadi gak ada mood buat nulis. Hehe...

Kali ini saya hanya mau review singkat saja tentang salah satu kafe dengan menu utama es krim yang ada di Malang. Kenapa? Soalnya ini late post banget dan saya udah lupa nama menu maupun harganya. Foto daftar menunya pun engga, soalnya banyak banget sih lembarannya. Berbentuk kartu. Jadi kalo dipegangin jadi kayak maen UNO.

Anyway, kafe kali ini terletak di Jl. Kadaka. Ancer-ancernya, kalo dari arah UB, belok kanan di perempatan lampu merah Pizza Hut. Masuk ke Jl. Cokelat, pelan-pelan aja, Jl. Kadakanya ada di sebelah kanan di sampingnya cafe komik. Cafe yang ada di sana, yang akan saya review kali ini, bernama 1920ice.

es krim
Es krim lucu di 1920ice

Selasa, 17 November 2015

Cissipizza | Patut dicoba bagi Penggemar Italian Pizza

Berbicara soal pizza, pasti Pizza Hut yang paling familiar di telinga kita. Perusahaan tersebut memang sudah merajai dunia pizza, di Indonesia khususnya. Namun belakangan ini mulai muncul vendor-vendor lain yang bersaing dengan Pizza Hut, baik dari segi tampilan, rasa, maupun harga. Kebanyakan adalah pizza homemade. Begitu juga di Malang. Rasanya sudah banyak cafe atau tempat-tempat makan yang memasukkan pizza ke dalam daftar menu mereka. Selain itu ada pula vendor-vendor kecil, rumahan, yang menawarkan berbagai varian pizza mereka dengan sistem pre order dan delivery order.

Termasuk Cissipizza ini.

Awalnya dulu saya mengenal Cissipizza ini dari sebuah grup kuliner. Cissipizza menawarkan produknya yang berupa italian pizza dengan sistem delivery order. Di antara banyaknya vendor yang menawarkan pizza dengan roti tebal, si Cissipizza ini malah menawarkan pizza beroti tipis a la Italia. Setelah memiliki banyak pelanggan, akhirnya dia membuka kedai di Jl. Terusan Candi Mendut 17 H, Malang.


pizza and nachos
Salah dua dari menu-menu yang ada di Cissipizza

Selasa, 03 November 2015

Milk House Cap Cap | Kunjungan yang Pertama dan Terakhir Kalinya

 Cafe ini merupakan salah satu cafe yang berada di Malang, tepatnya berada di Jl. Kendalsari. Sebelahnya Baegopa itu loh. Menu utama tempat makan ini adalah susu, seperti namanya. Dekorasi interiornya pun dipenuhi dengan sapi selaku penghasil utama susu. Lokasinya yang tidak dipinggir jalan utama membuat Milk House Cap Cap ini nyaman sebagai tempat nongkrong, karena gak bising dengan hilir mudik kendaraan.


furniture sapi cow
Milk House Cap Cap

Selasa, 27 Oktober 2015

Bingsoo | The Korean Ice Fever

Bingsoo?
Yups. Ini adalah cafe bernama Bingsoo yang menu utamanya adalah bingsoo. Bingsoo sendiri merupakan dessert a la Korea yang terbuat dari es serut dan diberi toping buah-buahan. Paling spesial adalah patbingsoo, yang memiliki tambahan pasta kacang merah (pat). Jadinya, kalo bingsoo tanpa pat siih yaaa kayak es buah gitu :D

menu yang ada di cafe bingsoo malang
Bingsoo - Menu

Jumat, 25 September 2015

Gedhang Ganteng | Surga bagi Pecinta Pisang

Setahun terakhir ini dunia kuliner Malang meroket pesat. Kafe-kafe baru bermunculan. Vendor-vendor online pun semakin bertambah. Namun sangat jarang dari mereka yang memiliki menu khas, menu yang berbeda dari cafe lainnya. Menunya ituuuu semua. Lagi ngetrend es mangkuk, semua punya es mangkuk. Lagi ngetrend sosis, semua punya sosis. Lagi ngetrend bingsoo, semua bikin bingsoo. Sampai jadi gak niat singgah ke cafe baru karena menunya sama aja.

Tapi kali ini beda. Seperti namanya, Gedhang Ganteng yang terletak di Jl. Mayjen Panjaitan (seberangnya Serabi Gendut) menyajikan menu berbahan dasar pisang. Awalnya dulu menunya sebatas pisang goreng yang diberi variasi topping, tiga dessert, dua menu mie, satu menu nasi, dan beberapa varian minuman tentunya. Namun sekarang, menu dessert dan pisangnya sudah bertambah. Ada menu ayam-ayaman juga.

Alpukat, mie susu, pisang, keju
Menu di Gedhang Ganteng

Kamis, 10 September 2015

Selasa, 08 September 2015

Grizzolicious | Giveaway yang Engga Murahan

Kuliner Malang itu memang gak ada matinya. Cafe-cafe yang ada di sini tumbuh terus. Yang satu mulai sepi pengunjung, hadir satu lagi lainnya. Begitu terus. Sampai-sampai di tempat yang nyempil pun ada cafe juga.

Grizzolicious ini salah satunya yang terletak di Jalan Bunga Coklat.

Biasanya kalau lewat di jalan itu, ketemunya sama Momochi. Tapi eh lama-lama, ada sesuatu yang baru berdiri di samping kedai mochi es krim itu. Yaitu si Grizzolicious ini. Beberapa kali lewat tapi cuma bisa bertanya-tanya sendiri sama teman, 'itu apa yah?'. Setelah coba kepo instagramnya, info yang didapat hanya tempat makan itu menyediakan varian pancake. Namun karena masih sepi pengunjung akhirnya gak tertarik deh buat ke sana.

Tapi beberapa waktu kemudian, account instagram Grizzolicious mengadakan sayembara dengan hadiah berupa menu-menu yang akan saya review ini. Sayembaranya pun cukup mudah, hanya dengan merepost post mereka dan mendapatkan 70 likes, maka menu-menu tadi dapat berpindah ke dalam perut kita dengan gratis. Okay. Saya mencobanya dan saya pun berhasil. Tapi hadiahnya baru saya ambil setelah hampir satu bulan kemudian :D



Grizzolicious - Fried Oreo
Grizzolicious - Fried Oreo

Rabu, 26 Agustus 2015

Buttersweet | Menikmati Pancake yang Tumpeh-tumpeh

Buttersweet ini bisa dibilang cafe pertama di Malang yang menyajikan dessert-dessert cantik tepat sebelum meledaknya trend nongkrong di cafe ekonomis di Malang ini. Saat itu saingannya masih Racel Risol, Monopoli, Kotak Ikan. Sayangnya letaknya rada nyempil nih, kalau gak baca petunjuknya dengan jelas bisa kelewatan itu... padahal di pinggir jalan. Lokasinya ada di depan patung pesawat Suhat pas. Jadi kalo datang dari arah Suhat kan belok kanan tuh di patung pesawat, nah beloknya pelan aja dan langsung ambil kiri masuk ke ruko-ruko itu. Di depan jalannya ada LP3I. Di depan tokonya ada pohon kersen yang lebat sii... jadi ketutupan. Cafenya warna putih yaah.

Buttersweet ini menyajikan menu pancake, waffle, dan taiwan dessert dalam berbagai varian rasa. Tapi terakhir ke sana, wafflenya udah gak ada lagi. Padahal belum sempat nyobain. Kulineran di sini enak lho. Kenapa? Karena rasanya enak dan porsinya gede. Satu porsi itu terdiri dari dua lembar pancake yang lebar dan tebal. Kalau buat mbak-mbak gaul apalagi cabe-cabean, satu porsi pancake ini bisa untuk berdua. Kalau buat mbak-mbak yang makannya banyak, seporsi pancake ini udah bikin kuenyang banget. Bahkan kadang saya mesti ambil napas dulu buat ngehabisin beberapa potongan terakhir, hehe. Biasanya kan kalau kita lihat gambar di menu itu sering kecewa karena topingnya atau ukurannya gak sesuai sama di gambar. Tapi ini engga. Buktiin sendiri deh :D


Harganya pun ramah di kantong. Pancake biasa dengan topping semacam selai cokelat, madu, oreo, milo, milk powder, dan yang sejenis-sejenis itu dibanderol dengan harga Rp8.000 sampai Rp10.000 aja. Kalau yang topping premium gitu mulai dari Rp13.000 sampai Rp18.000. Harga sebelum BBM dan dollar naik lagi yaah.

Di bawah ini adalah beberapa menu yang pernah saya cobain di sana. Ada beberapa varian pancake lainnya juga sii, tapi gak ada potonya.

vanilla green tea pancake
Buttersweet - Vanilla Green Pancake

Kamis, 20 Agustus 2015

[GAGAL] Diet Mayo

menu diet mayo


Menjadi orang yang suka makan yaa tentunya punya resiko jadi ndut. Kayak saya, hehe. Tapi saya sih udah ndut dari SMA, cuman waktu mulai kuliah dah kurusan. Dan karena ngikut OCD selama empat bulan, 6-8 kilo lemak yang berlebih dari berat ideal saya itu akhirnya bisa dipangkas juga. Kurang dua kilo lagi sampai mencapai berat yang saya inginkan. Itu sekitar pertengahan tahun 2014

Namun, sayangnya saya gak bisa fokus OCD lagi setelah itu. Godaannya mulai banyak karena saya mulai mengenal yang namanya foodie dan sering browsing resep-resep. Iya, suka masak kue-kue juga sih. Akhirnya sedikit demi sedikit berat saya bertambah lagi. Nyobain makanan ini itu. Apalagi saat pulang kampung di bulan ramadhan, ibu saya getol banget ngasi putrinya ini makan. Dipikirnya kalau saya udah kurusan terus bisa makan semua-semua. Tapi yaa kan gak gitu juga, buukk~ :'(

Lalu saya bertemu dengan ramadhan lagi di tahun ini, dan lagi-lagi ibu saya getol nyuruh maem. Alasannya adalah perbaikan gizi. Mumpung lagi di rumah. Maka bertambah lagi berat saya sampai-sampai saya ngerasa berat banget dan cepet ngos-ngosan kalau naik tanjakan (depan kos saya tanjakan). Saya pun memutuskan untuk mencoba diet mayo, karena walaupun saya bilang lagi OCD tapi tetep ajah gak bisa konsisten. Mungkin kalau nyobain diet mayo jadi bisa lebih konsisten, secara kan bayar gitu kateringnya. Dan ini adalah bulan-bulan terakhir saya bisa diet sebelum nanti pulang kampung karena selesai merantau, jadi di rumah gak bisa diet-dietan lagi. Masalah saya hanya pada perut dan teman-temannya yang buncit. Kalau kaki saya sih udah cantik proporsinya buat saya. Tapi perut ini ajaaaa... kalau dengan pakaian sehari-hari yang kaosan sih gak kentara, eh tapi waktu saya nyobain kebaya duuhh keliatan deh ndutnya~ :'(

Saya pun memilih katering diet mayo di salah satu vendor yang ada di Malang (cek aja IG saya buat tahu vendornya). Sepaket diet mayo selama 13 hari ini dibanderol seharga Rp480.000. Murah donk yah? Secara waktu saya browsing-browsing penyedia katering diet mayo Malang semua kisarannya di atas satu juta. Gila. Ada yang Rp1,1 juta, ada yang Rp1,3 juta. Ada sih yang murah Rp800.000 sama Rp720.000. Tapi yaah masih tetep mahal juga buat kantong anak kos. Lalu saya menemukan vendor ini. Oke, cobain deh setelah menyisihkan uang makan saya.

Pengiriman kateringnya dilakukan sekali sehari antara pukul 9.00 - 12.00, tapi biasanya jam 10 udah nyampe di tangan saya. Paket yang datang adalah asupan untuk makan siang dan malam, karena makan paginya yang berupa secangkir teh/kopi tanpa gula disiapin sendiri. Well, saya gak pernah sarapan pagi... kebiasaan OCD. Makan siang dimulai pukul 12.00 - 2.00 dan makan malam sebelum jam enam sore. Menunya dikemas dalam satu kotak makan sekali pakai yang berisi menu untuk siang dan malam (fotonya liat di bawah nanti). Saya kira bakal dapat dua kotak, tapi ternyata satu aja :(

Sebelumnya si Mbak sudah memberitahukan bahwa menunya tidak mengikuti juklak dari diet mayo sana, disesuaikan sama lidah orang sini katanya. Jadinya masih ada menu roti. Namun per harinya tetap rendah kalori.

Bicara masalah rasa, gak ada rasanya guys... :'(
Hidup saya selama seminggu itu terasa hampa banget tanpa ada rasa-rasa gurih yang hinggap di lidah. Kalau ditanya apa lemes, engga lemes sih... Si Mbak ini masaknya dengan cita rasa pedes, tapi pedesnya gak sedap karena tanpa gula dan garam. Hiks. Apalagi saat nyicipin sawi atau bayam, rasanya paiiitt. Beda deh sama yang dimasak sop.

Bicara soal harga... ternyata masih kemahalan menurut saya.
Karena menu kateringnya ini lebih banyak sayur-sayuran, dan Rp480.000 itu untuk 13 hari masih terbilang mahal. Kalau di tempat kalian ada dapur dan ada waktu masak, mending masak sendiri aja dah. Kalau masak sendiri mungkin ngabisin dua ratus ribuan. But it's okay, karena kemaren saya lagi sibuk jadi gak bisa nyiapin makan sendiri.

Lalu hasilnya bagaimana?
Seperti di judul itu... gagal. Hehe. Di minggu pertama saya berhasil menurunkan tiga kilo, tapi di minggu selanjutnya karena udah gak tahan dengan perasaan hampanya akhirnya saya selalu cheating tiap hari. Seporsi satu hari. Bahkan di hari-hari terakhir udah gak nafsu lagi makan makanan diet mayo ini. Dan seminggu kemudian saat saya ngecek berat lagi, berat saya balik ke semula. Hahaha. Huuufft... T_T

Pengalaman diet mayo saya ini bukan bermaksud untuk menyurutkan niat Anda melakukan diet mayo, hanya untuk memberi gambaran hal-hal yang bisa membuat Anda gagal dalam berdiet. Jadi tips dari saya agar diet mayo Anda lancar adalah :
  1. Mantapkan niat. Niat saja gak cukup, tapi harus benar-benar mantap.
  2. Jangan kunjungi laman yang berisi makanan. Jangan pula terlalu sering jalan-jalan di pusat penjualan makanan.
  3. Sebelum memulai diet, pastikan makanan yang bikin Anda ngiler sudah Anda cicipi. Jadi waktu diet nanti gak kebayang-bayang lagi.
  4. Perbanyak aktifitas sehingga Anda tidak akan memiliki banyak waktu memikirkan hampanya lidah Anda.
  5. Kalau bisa ajaklah teman untuk diet bersama. Teman yang mendukung akan terasa berbeda dengan teman yang ikut merasakan rasa makanan Anda.
Lalu apa yang akan saya lakukan setelah ini untuk menurunkan berat badan saya?
Entahlah. Sepertinya saya akan kembali pada OCD dan menjalankan O7W dengan rajin. Hmm.

menu diet mayo

Selasa, 11 Agustus 2015

Mochi Maco | Tempat Baru, Menu Baru

Ahh... setelah lama gak bisa blogging karena terhalang skripsi, akhirnya saya kembali lagi untuk menuntaskan draft-draft saya :)
Sayangnya, semua draft itu jadi tergolong late post deh :(

Kali ini (kali lalu?) saya icip-icip menu baru di Mochi Maco outlet Suhat. Kebetulan ada menu chicken wings-nya yang pengen saya cobain, karena saya sukak banget sama sayap ayam yang digoreng. Langsung aja deh cuss ke sana...

Sabtu, 13 Juni 2015

Presley Coffee Shop | Makan Enak Sembari Memandangi Baju-baju Cantik

Cafe ini kecil, nyempil, dan terletak di lantai dua di Dieng. Satu ruko sama yang jual baju-baju (lupa namanya) dan sebelahan sama toko kebutuhan bayi. Waktu mau masuk sempat ragu, 'kok sepi yah?'. Eh tapi setelah masuk, udah ada banyak pelanggan. Dan semakin lama kami menghabiskan waktu di sana, semakin banyak orang yang hilir mudik. Cafe ini berbentuk L, dan untuk mereka yang ingin suasana lebih hening bisa memilih meja di belakang dalam sana. Tapi saya memilih di balkon saja, mau menikmati jalan. Ternyata kalau kita makan di dalam, kita bisa melihat koleksi yang dijual di toko baju yang ada di lantai bawah. Karena dinding bagian dalamnya itu adalah dinding kaca. Jadi bisa intip-intip deh. Nah kalau udah kenyang dan pengen cuci mata, bisa masuk ke toko di bawah deh :D

Presley Coffee Shop - Bagian Utama

Minggu, 03 Mei 2015

Makcik | Menikmati Kue Sus Aneka Rasa

Kunjungan pertama ke kedai ini adalah saat awal-awal mereka buka. Biasa, gara-gara tergiur melihat postingan seorang food blogger :D

Maka meluncurlah saya dan kawan ke Jl. Pulosari. Kedai ini terletak di samping Kotak Ikan yang spesialisnya pempek. Kalo tiba-tiba jadi pengen makan pempek, mampir ajah ke sana :D

Setiap datang ke sini pasti ramai pengunjung, bahkan sampai antri segala. Namun tenang saja, pelayanannya cepat kok. Gak perlu nunggu lama-lama buat menunya datang. Begitu selesai pesan, bayar langsung ke kasir, lalu duduk cantik deh nungguin menunya. Tapi waktu kunjungan pertama ke sini, ada kejadian yang memalukan. Teman saya mecahin gelas karena kesenggol tasnya. Duuhh... jadi mesti ganti rugi Rp10.000 buat gelasnya deh :(

Makcik ini kedai dengan menu andalannya puff atau kue sus dan es mangkuk. Saya adalah penggemar kue sus, jadi sudah pasti pengen nyobain makan di sini. Waktu itu kami datangnya menjelang ashar. Sudah semangat mau nyobain kue sus, eh tapi kue susnya udah abis. Akhirnya cuma pesan es mangkok dan mie deh.


Makan-makan di Makcik

Senin, 27 April 2015

Kirin (Kimbap Rina) | Hadir untuk Korean Lover

Namanya sama kayak salah satu sekolah di salah satu drama korea yang ngehits itu yah? Tapi ini bukan sekolah, melainkan sebuah tempat makan. Rumah makan, karena lokasinya adalah rumah, hehe. Pemiliknya adalah Mbak Rina yang pernah studi di Korea. Kirin ini terletak di Jalan Kalpataru, persis di depan Hotel Kalpataru itu. Sebelah kiri jalan kalau datang dari arah Suhat. Jangan ngebut-ngebut yah kalo baru pertama kali ke sana, soalnya papan namanya kecil. Perhatiin aja kalo ada banyak motor yang parkir di pinggir jalan.

Karena nyempilnya itulah saya gak tahu tentang Kirin ini sampai teman saya ngasi tau dan kebetulan lewat di Kalpataru. Akhirnya mampirlah di situ.

Begitu masuk, kita akan disambut dengan pemandangan mbak-mbak yang lagi masak. Dapurnya yang terbuka terletak pas di depan gerbang masuk. Setelah itu kita ke kasir buat pilih-pilih menu, pilih, lalu bayar, kemudian antri deh sampai dapat kursi kosong. Tapi makan di sini mesti sabar yaah, karena nungguin masakannya datang itu lama. Jadi kalau udah kelaperan banget, gak cocok buat ke sini :D

Menu-menu yang disajikan tentu saja masakan khas korea. Namun minuman yang ditawarkan hanyalah teh kotak dan air mineral saja.

Pada kedatangan pertama, saya berdua dengan teman dan memesan Paket A. Paket A berisi rapokki, dakgalbi, dan kimbab tuna mayo... masing-masing satu porsi. Di kedatangan selanjutnya saya memesan odeng, patbingsoo, dan kimchi fried rice.

Kirin (Kimbap Rina) - Rapokki

Senin, 20 April 2015

Kedaishi | Secuil Kesegaran di Tengah Hari yang Panas

Pernah lewat di Jalan Willis yang menuju ke Holland Bakery? 
Mungkin pernah.

Pernah lihat kedai ini?
Mungkin engga.

Kedaishi

Yup, soalnya Kedaishi ini letaknya menjorok ke dalam, jadi kalau sekedar lewat aja bisa gak keliatan deh. Untuk memudahkan pencarian kedai ini, carilah toko bayi Olifant yang berwarna orange, karena letaknya satu halaman dengan toko ini. Kalau Anda datang di siang hari, maka bersabarlah menunggu antrian. Kedai ini soalnya selalu ramai pengunjung. Menunggunya disediakan tempat duduk kok, jadi gak capek berdiri. Kecuali kalo gak dapet tempat duduk sih, hehe. Area makannya sendiri ada dua, yaitu di dalam dan di luar. Tapi hati-hati kalo makan di luar yang mejanya dekat tembok tanaman yaah, kursinya jangan terlalu mepet tembok... soalnya ada parit kecilnya itu, bisa jatuh nanti.

Kedaishi

Senin, 13 April 2015

Baegopa? | Dari Lapar Banget Sampe Kenyang Binggo!

Baegopa ini lokasinya di Jalan Mundu, Dieng... di gang belakangnya Togamas. Jangan salah tapi yah, walaupun namanya berbahasa Korea begitu tapi menu yang dihidangkannya adalah western. Saya juga baru kepikiran, kok namanya bisa korea gitu?

Bangunannya berbentuk rumah dengan dua lantai. Ruang makannya terbagi menjadi smoking area dan non-smoking sama di lantai dua. Tapi saya gak pernah nyobain ke lantai dua sih. Pertama kali di ajakin makan ke sini sama teman adalah saat hari-hari pertama pembukaannya, dua tahun yang lalu mungkin. Walaupun meja terisi semua tapi kesannya gak rame. Dan walaupun gak rame, hari itu nunggu makanannya disajikan lamaaaaa banget! Satu jam lima belas menit. Sampai-sampai rasa lapar kami jadi hilang dan ibu-ibu di meja sebelah hanya membayar untuk minumannya saja.

Namun kali kedua dan ketiga ke sini, sudah tidak menunggu selama itu lagi :)

Baegopa?
Baegopa? - Nomor Meja

Nomor mejanya pun unik dengan bentuk seperti plat nomor itu. Saus dan sambal bisa kita ambil sendiri, gratis ^^

Senin, 06 April 2015

My Kitchen - Family Resto Bertaburan Snoopy

Tempat makan yang satu ini kala itu (2014) cukup sering direview di salah satu grup kuliner. Saya pun jadi korban pengen ke sana, nyobain nasi kare Jepang yang rasanya bikin saya penasaran. Akhirnya pada suatu malam, meluncurlah saya ke Jl. Rambutan 12 Malang. Lokasinya adalah di perumahan depan Giant Kawi. Masuk saja ke gapura itu dan putar-putar di sekitar lapangan bolanya. Atau lewat jalan belakang ke arah Toga Mas, nanti di sana ada spanduknya. Kalau agak kesusahan, andalkan Google Maps ajah atau tanya sekitar :D

My Kitchen merupakan sebuah rumah yang disulap menjadi resto, jadi kesannya homey gitu. Dindingnya dipenuhi dengan gambar-gambar Snoopy dan teman-temannya. Bisa foto-foto lucu deh di sana. Kayak suasana TK. Di belakang pun ada ruangan yang cukup luas, tapi saya memilih duduk di dekat pintu masuk.


My Kitchen, Malang

Rabu, 11 Maret 2015

D'Coffe Pasta House

Malam itu, saya dan teman tiba-tiba ngidam pengen makan pasta tapi saus carbonara. Kalo sekedar saus bolognaise kan gampang yah? Bisa nyari ke indomaret... :D

Akhirnya setelah mikir-mikir mau ke mana, teringatlah saya dengan cafe satu ini. Kebetulan promosinya sering muncul di new feed saya. Maka meluncurlah kami ke Jl. Letjen S. Parman No. 47A, atau lebih gampangnya... depan pom bensin Ciliwung pas. Di samping kiri lampu merah itu. Kalo gak diperatiin lebih jelas, cafenya emang gak langsung terlihat.

Kunjungan pertama ke sana, kami memilih duduk di lantai satu. Ada tempat duduk panjang berbentuk sofa, sama meja-meja bundar dan kursinya yang dari besi. Lantainya yang keramik dan beberapa aplikasi cermin membuat nuansa cafe ini terlihat lebih lapang.



Senin, 02 Maret 2015

Manisan Kulit Semangka

Kulit semangka dijadikan manisan?

Wah, saya gak pernah nyobain tuh. Gak pernah kebayang juga ada manisan dari kulit semangka. Tapi waktu menjelajahi dunia maya, saya menemukan resep ini di Just Try & Taste. Kebetulan di rumah juga ada semangka. Langsung saja deh saya eksekusi resepnya. Saya setuju dengan Mbak Endang, ini adalah inovasi bagus untuk mengurangi jumlah limbah rumah tangga.

Manisan Kulit Semangka

Senin, 16 Februari 2015

Saboten Shokudo

Restoran Jepang yang pertama kali saya kunjungi adalah Saboten. Letaknya adalah di Dieng, Malang... di deretan toko-toko depan Togamas. Satu lagi outlet barunya ada di Jl. Danau Kerinci Raya C2A9 Sawojajar. Di sini, tempat duduknya dibagi menjadi ruangan berkursi dan lesehan. Yang berkursi ada di tengah dan dalamm ruangan juga. Yang di dalam ruangan sih suasananya enak, sepia-sepia gitu... tapi bikin hasil foto jadi gelap. Haha.

Menu yang pertama kali saya pesan waktu itu adalah ramen sama entah apa lagi. Lupa, hehe. Kalau gak salah sih ada sushinya juga. Tapi dikunjungan-kunjungan selanjutnya, yang selalu saya pesan adalah bulgogi.

Saboten Shokudo - Bulgogi

Kamis, 01 Januari 2015

Kedai Seasoning



Menu Kedai Seasoning
Dulu, Kedai Seasoning terletak di Jalan Soekarno Hatta Malang, tidak jauh dari outlet Dunkin' Donut. Tapi sekarang sudah pindah ke Jalan Kendalsari Barat Kav. 1, depan Ayam Geprek. Semenjak pindah ke sana sih saya tidak pernah mencobanya lagi.

Kedainya yang di Soehat dulu tidak terlalu besar, hanya ruko kecil satu lantai dengan tujuh meja kalau tidak salah ingat. Tempatnya cukup nyaman untuk makan-makan karena tidak terlalu di pinggir jalan, jadinya gak berisik dengan kendaraan yang berlalu-lalang. Menu-menu yang tersedia adalah berbagai masakan khas Korea, mulai dari dessert sampai makanan beratnya. Dan saat K-Pop dan K-Drama sedang booming seperti sekarang ini, tentu saja Kedai ini ramai pengunjung. Namun tidak pernah sampai membuat antrian panjang sih.

Menu yang pernah saya coba di sini adalah bulgogi, jjajampong, jjajangmyun, jjajangbap, bibimbap, toppoki, patbingsoo (gak ada dokumentasinya), tahu, dan chicken wingnya. Banyak yah? Iyah, soalnya kan makan berdua sama teman dan bukan dalam satu waktu yang sama, hehe. Jadi ini namanya review borongan :3

Saya jadi bingung mau mulai review dari mana --"a